Ke Medan? Jangan Lupa Mampir Ke 8 Objek Wisata Bernuansa Tiongkok Ini! | Tionghoa.INFO - Tradisi Dan Budaya Tionghoa Tempat Wisata Medan Cong Api

Ke Medan? Jangan Lupa Mampir ke 8 Objek Wisata Bernuansa Tiongkok Ini! | Tionghoa.INFO - Tradisi dan Budaya Tionghoa

Hi, selamat sore, pada kali ini akan membahas mengenai tempat wisata medan cong api Ke Medan? Jangan Lupa Mampir ke 8 Objek Wisata Bernuansa Tiongkok Ini! | Tionghoa.INFO - Tradisi dan Budaya Tionghoa simak selengkapnya 

Dapat dikatakan bahwa Sumatera Utara melambangkan alpa ahad provinsi yang memiliki beragam destinasi wisata atraktif di dalamnya. Selain beken akibat keindahan alamnya yang natural, alamat wisata di Sumatera Utara lagi dikenal akibat memiliki kekayaan adat dengan budaya.



Mungkin asma Danau Toba telah sering Anda dengar. Sesekali Anda bisa mencoba berkunjung ke alamat wisata yang renggang terekspos, seperti ruang wisata tionghoa di sana. Berikut ini melambangkan 10 ruang wisata Tionghoa di Sumatera Utara yang hendaklah Anda kunjungi detik berada di sana.

1. Bangunan Kediaman Tjong A Fie

Sumatera Utara, khususnya di ibukotanya Medan, mempunyai penduduk yang multietnis. Salah ahad kedaerahan yang siap di biyung kota Sumatera Utara ini ialah etnis Tionghoa. Etnis yang ahad ini memang tersebar di seluruh ceruk nusantara, tak terkecuali Medan.

Salah ahad tokoh Tionghoa yang sangat beken di Sumatera Utara ialah Tjong A. Fie (張耀轩; Zhāng Yào Xuān). Lahir di Guangdong atas 1860 (meninggal 1921), dia melambangkan seorang saudagar beken yang menetap di Medan dari warsa 1875. Beberapa profesi yang pernah dijalaninya antara asing banker, kapitan yang memiliki peran layak besar di masa lalu, hingga pengusaha.

Karena jasa dengan perannya yang besar dengan memiliki afiliasi dengan berlimpah orang yang berpengaruh di daerah sana, Ia akhirnya diangkat menjadi ketua kedaerahan Tionghoa di Kota Medan atas masanya.

Tampak depan alamat rumah kapitan Tjong A Fie

Selain itu, Tjong A Fie lagi memiliki rumah alamat yang layak besar. Terletak di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Medan, dibangun atas seputar warsa 1900, dengan berlimpah ruangan, kamar, dengan beragam peninggalan2 antiknya. Apabila ingin mengunjungi alamat Tjong A Fie ini, Anda harus mengeluarkan kantong sebanyak Rp 35.000 buat umum, meskipun buat pelajar seputar Rp 20.000.

Harga ini telah terbabit biaya tour guide yang bisa membimbing Anda selama berada di sana. Anda bisa melihat beragam macam pajangan, keramik, bangku kuno, dengan lagi berlimpah barang warisan lainnya. Rumah bersejarah ini terletak di Jalan Jendral Ahmad Yani, berada tak jauh dari Dinas Kebudayaan dengan Pariwisata Medan. Anda tak akan kesusahan menemukan ruang ini akibat berada di fokus kota.

2. Kawasan Wisata Kuliner Pecinan Medan

Tidak lengkap rasanya andaikata Anda berkunjung ke Sumatera Utara, tepatnya Medan, namun tak menyantap kuliner di alam ini. Anda bisa menjajal beragam kuliner memberahikan di Jalan Semarang Medan.

Ada beragam menu atraktif yang ditawarkan di sejauh jalan ini, seperti aneka macam mie, sate, bebek, kerang, biawak, ular, kodok, lontong sayur, nasi sayur, martabak, dengan lagi berlimpah lainnya. Sedangkan buat air siap bir, jus, sampai air khas Sumutcap Badak.

Setiap malam, alam pertokoan onderdil ini berubah menjadi alam wisata kuliner jalanan

Jalanan dengan bujur seputar 200 meter ini atas pagi hari dijadikan sebagai fokus penjualan onderdil kendaraan di Kota Medan. Kemudian atas malam harinya, dari pukul 18.00, Jalan Semarang dijadikan sebagai fokus kuliner.

Para biaperi menjual dagangannya di tengah jalan dengan menyisakan jalur yang berada di tengah jalan, sehingga hanya layak dilintasi ahad mobil saja. Aktivitas ini berhenti atas pukul 01.00 atas detik warung kaki lima ini telah tutup semua. Wisata kuliner Jalan Semarang ini dari muncul seputar warsa 1960, akan datang berkembang cepat atas warsa 1970-an hingga dekade 1980-an.

3. Pagoda Taman Alam Lumbini

Perlu Anda ketahui bahwa di Sumatera Utara diperoleh sebuah pagoda megah, justru dikatakan terbesar di Indonesia. Pagoda ini melambangkan replika dari Pagoda Shwedagon di Burma, Myanmar.

Anda bisa menemukan pagoda ini di Taman Alam Lumbini. Taman ini berada di Desa Tongkeh, Kecamatan Dolat Rakyat, Kabupaten Karo, Berastagi, Sumatera Utara. Di di kompleks halaman ladang ini diperoleh sebuah kuil Buddha ataupun pagoda yang menjadi daya tarik utama para wisatawan.

Pagoda Taman Alam Lumbini medan, contoh dari Pagoda Shwedagon yang siap di Burma, Myanmar.

Taman Alam Lumbini sendiri mempunyai bambang kurang kian seputar 3 hektar. Selain melihat pagoda, Anda lagi bisa cecap pemadangan indah yang siap di seputar taman. Uniknya lagi, di di halaman ladang ini diperoleh jembatan gantung berwarna keemasan dengan bujur seputar 20 meter.

Untuk menuju tempat ini, Anda memerlukan waktu tempuh selama 2 jam dari Kota Medan. Kemudian buat mencampuri Taman Alam Lumbini, pengunjung tak dipungut biaya apapun. Anda hanya harus mematuhi peraturan dengan tata tertib pengunjung awam yang siap di sana.

4. Situs Kota Cina Medan

Salah ahad wisata bersejarah Tionghoa di Kota Medan ialah situs Kota China yang berada di Jalan Kota Cina Nomor 65, Kelurahan Payah Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Sumatera Utara. Museum ini berada di antara deretan rumah warga.

Museum situs kota China yang siap di Medan

Saat masuk ke di museum kota Cina ini, Anda diwajibkan membayar biaya sebanyak Rp 5.000 per orang. Ada berlimpah artefak warisan sejarah atas abad 12 hingga 16 Masehi di ruang ini, seperti patung, batu-batu, keramik, uang kuno, dengan lagi berlimpah lainnya.

Bahkan siap lagi replica Arca Buddha Amitaba yang yang dibuat dari batu granit putih. Museum ini memang begitu berada akan artefak warisan sejarah, sehingga pantas andaikata menjadi alpa ahad situs beraras dunia. Bahkan Pemerintah Kota Medan berencana ingin menjadikan Situs Kota China tersebut menjadi alpa ahad tujuan wisata sejarah dengan budaya di Kota Medan.

5. Kesawan Medan

Kesawan melambangkan sebuah daerah di Kecamatan Medan Barat yang dipenuhi dengan bangunan-bangunan bersejarah. Saat ini asma kampung Kesawan berubah menjadi Jalan Ahmad Yani. Awalnya, sebelum warsa 1880, kawasan ini dihuni oleh orang-orang Melayu, namun selepas itu orang-orang Tionghoa dari Tiongkok dengan Malaka datang buat menetap di daerah ini, sehingga Kesawan pun berubah menjadi sebuah pecinan.

Kawasan Kesawan, melambangkan wisata alam kota tua yang siap di Medan

Rumah-rumah kayu di Kesawan senggang terbakar atas warsa 1898, akan datang para warga Tionghoa dari mendirikan ruko-ruko dua lantai yang tersisa sampai sekarang. Kemudian atas seputar dahulu warsa 2000-an, alam Kesawan senggang dijadikan sebagai fokus jajanan kuliner nasional atas malam hari, dengan asma Kesawan Square.

Jalan Ahmad Yani ditutup atas malam hari dengan dijadikan fokus kuliner terbuka. Sebagai penggantinya selepas ditutup, dibangun fokus jajanan di kompleks Lapangan Merdeka, depan gedung Bank Indonesia, yang diberi asma Merdeka Walk.

6. Maha Vihara Adhi Maitreya

Berbicara melanda ruang ibadah kedaerahan Tionghoa, Anda bisa mengunjungi Maha Vihara Adhi Maitreya. Vihara bernuansa campuran Agama Buddha dengan Tionghoa ini terletak di Jalan Cemara Boulevard Utara, Kompleks Perumahan Cemara Asri, Medan.

Anda bisa melihat desain konstruksi yang menggambarkan kultur dengan karakteristik ajaran Buddha Maitreya secara bebas alias gratis; tak harus membayar karcis masuk. Pada detik hari-hari besar perayaan Tionghoa biasanya diperoleh beragam acara dengan festival menarik.

Tampak depan Maha Vihara Adhi Maitreya, yang dihiasi ornamen gapura berwarna merah keemasan.

Vihara ini terdiri dari 3 gedung utama, ialah Batiksala Umum yang melambangkan ruang pemujaan buat Buddha Sakyamuni, Bodhisatva Avolokitesvara, dengan Bodhisatva Satyakamala.

Di gedung ini diperoleh fasilitas bermain buat anak-anak, depot souvenir, restoran, auditorium berkekuatan 130 orang, hingga wisama dengan beragam fasilitas (ruang rapat, studio rekaman, dapur umum, dengan ruang perkantoran).

Sedangkan buat gedung kedua ialah area Baktisala Maitreya, akan datang gedung ketiga dipakai sebagai balai pertemuan berkekuatan 2.000 orang. Anda bisa melihat halaman ladang dengan desain khas Tionghoa di belahan kiri Vihara. Di di vihara diperoleh lukisan2 khas Agama Buddha dengan Tionghoa, akan datang 3 reca suci khas Buddha berwarna keemasan ialah reca Sang Buddha, Hakim Bao, dengan Dewi Kwan Im.

7. Kawasan Pecinan di Jalan Selat Panjang Medan

Selain Jalan Semarang, siap lagi wisata kuliner di alam Pecinan di Jalan Selat Panjang Medan yang tak angkat tangan menariknya. Masih dengan konsep yang sama, jalan ini berisi deretan warung konsumsi yang mempersembahkan beragam jenis konsumsi yang meggiurkan pengunjung.

Kawasan Pecinan di Jalan Selat Panjang Medan, fokus jajanan kuliner malam khas Tionghoa Medan

Anda dapat menyusuri sejauh jalan dengan memilih beragam konsumsi yang ditawarkan. Namun bedanya, tidak semua ruang makan di sini berbentuk outdoor. Ada warung makan yang mencadangkan ruang kian nyaman dengan asbes dengan pendingin ruangan.

Beragam menu beken yang ditawarkan di sini diantaranya ialah nasi ayam, bubur ikan, aneka jenis olahan mie, nasi babi panggang, martabak piring, dengan lagi berlimpah lainnya. Selain makanan, siap berlimpah jajanan pasar yang dijual seperti aneka kue manis (kue putu, kue lapis, klepon, kue keladi, dengan lagi berlimpah lainnya), dengan beragam jenis dimsum (siomay, lo mai kai, chi cong, ataupun faan).

8. Masjid Lama Gang Bengkok

Nama masjid ini layak unik akibat tak berbau Islami ataupun kearab-araban. Masjid ini diberi asma dengan Masjid Lama Gang Bengkok akibat dulu siap sebuah jalur yang bentuknya bengkok di depan masjid ini. Kini jalur tersebut telah tak siap akibat dijadikan jalan, melihat kendaraan di depan masjid semakin ramai. Masjid ini telah didirikan dari warsa 1880-an.

Tampak belahan di Masjid Lama Gang Bengkok yang diperoleh beberapa tiang kuning keemasan

Dibangun di atas butala yang diwakafkan Datuk Kesawan Haji Muhammad Ali. Selain tanahnya, pendanaan konstruksi masjid ditanggung oleh Tjong A Fie, saudagar Tionghoa yang notabene ialah seorang non muslim. Sehingga arsiktektur konstruksi masjid ini melambangkan harmonisasi dari beragam budaya.

Sebagian ornamen yang siap di kompleks masjid kian berkuasa ke harmonisasi berbagai-bagai kuning dengan hijau ala Melayu, meskipun belahan asbes masjid berciri khas negeri Tiongkok, dengan belahan gapura serta mimbar bergaya khas Timur Tengah.

Itu tadi beberapa ruang wisata Tionghoa di Sumatera Utara yang bisa Anda kunjungi. Jika dilihat secara keseluruhan, beragam alamat wisata di atas kebanyakan berada di Kota Medan, yang melambangkan biyung kota dari Provinsi Sumatera Utara.

Sebagai fokus dari provinsi ini, Kota Medan memang mempersembahkan beragam wisata atraktif bagi para pengunjungnya. Tidak hanya indah saja, namun lagi berada akan sejarah di masa lampau. Bagaimana, apakah Anda tertarik mengunjungi?

Selain bisa berlibur, Anda lagi bisa sambil mengenal sejarah yang siap di sana. Sesekali pergi berwisata ke Sumatera Utara tak hanya ke Danau Toba saja, namun bisa mengunjungi beragam alamat wisata yang lagi belum beken lainnya, khususnya yang bernuansa Tiongkok.

Bonus : Patung Dewi Kwan Im Tertinggi se Asia Tenggara

Tampak 3 perempuan muslim berjilbab sedang berfoto depan reca Dewi kwan Im

Patung ini didirikan di kompleks Vihara Avalokitesvara yang berlokasi di fokus kota Pematangsiantar, Sumatera Utara. Vihara ini terletak di tempat yang sangat strategis. Bahan2 pembuatan patungnya pun sebagian di impor langsung dari negeri Tiongkok, dengan mengambil biaya absolut dekat Rp 9 miliar.

Patung Dewi Kwan Im ini melambangkan reca terbesar di Asia Tenggara. Patung ini lagi melambangkan alpa ahad ikon kota Pematangsiantar yang memiliki tinggi 22,8 meter. Patung ini berhasil dibangun di masa waktu dekat 3 tahun, dengan diresmikan atas copot 15 November 2005 dengan dinobatkan sebagai reca Dewi Kwan Im yang paripurna di Asia Tenggara oleh MURI (Museum Rekor Indonesia) atas warsa 2008 silam.

Sekian pembahasan tentang Ke Medan? Jangan Lupa Mampir ke 8 Objek Wisata Bernuansa Tiongkok Ini! | Tionghoa.INFO - Tradisi dan Budaya Tionghoa semoga artikel ini menambah wawasan salam

tulisan ini diposting pada kategori , tanggal 18-09-2019, di kutip dari https://www.tionghoa.info/ke-medan-jangan-lupa-mampir-ke-8-objek-wisata-bernuansa-tiongkok-ini/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 Tempat Wisata Di Medan & Sekitarnya Yang Sedang Hits Tahun Ini Wisata Air Medan

40 Tempat Wisata Di Medan Sumut Terbaru Yang Bagus Daerah Kota Marelan Johor Berastagi - Review Ribuan Tempat Wisata Indonesia Dan Dunia | WisataTempat.com Wisata Medan Gajah Mada